Kau
Yang pernah mengisi masa lalu ku
Kau lah lembaran yg ku tinggalkan
Lembaran yg telah menghilang dari hidupku
Tertiup angin kehidupan entah kemana
Tapi angin tak pernah membisikkan kabar tentangmu lagi
Kau lembaran yg telah sirna tak terkejar
Lembaran yg diam-diam selalu kurindukan
Di setiap malam yg ku lewati
Kau bukan kekasihku
Dan kau juga bukan lagi orang yang ku cinta
Tapi selalu ku rindu
Adakah kita bertemu lagi
Sekedar untuk melihatmu baik
Aku rindu semua tentangmu
Bagaimana kau selalu tersenyum lembut padaku
Ah .. aku sangat merindukan senyuman itu
Bagaimana kau selalu membuatku cemburu
Aku selalu tertawa mengingatnya
Bagaimana kau selalu melindungiku
Terima kasih kau jadi ksatria berkuda putihku
Bagaimana kau menggenggam erat tanganku saat aku berteriak dan mengangis di hadapanmu
Sungguh itu membuatku merasa jauh lebih hangat
Bagaimana kau selalu membuatku tertawa
Sungguh itu yg tak pernah bisa ku lupa
Bagaimana kau selalu berbicara padaku
Aku sangat ingin mendengar suaramu lagi
Saat mengingat bagaimana kita duduk bersama
Dadaku begitu miris mengingat bahwa itu telah berlalu
Kau lembaran yg tak pernah usang
Yang tertata rapi
Menjadi satu bagian cerita hidupku
Cerita yg tak akan pernah ada habisnya
Andai tuhan mengijinkan
Aku ingin
Sangat ingin
Menyentuhmu satu kali lagi saja
Sekedar mengucapkan kata yang hilang
Kata yg tak pernah ku ucapkan saat masih bersamamu
Kata yg sirna tertiup angin
Bersama setiap kelopak mawar merah
Yang menjadi doa kita dulu
"Terima Kasih"
Yang pernah mengisi masa lalu ku
Kau lah lembaran yg ku tinggalkan
Lembaran yg telah menghilang dari hidupku
Tertiup angin kehidupan entah kemana
Tapi angin tak pernah membisikkan kabar tentangmu lagi
Kau lembaran yg telah sirna tak terkejar
Lembaran yg diam-diam selalu kurindukan
Di setiap malam yg ku lewati
Kau bukan kekasihku
Dan kau juga bukan lagi orang yang ku cinta
Tapi selalu ku rindu
Adakah kita bertemu lagi
Sekedar untuk melihatmu baik
Aku rindu semua tentangmu
Bagaimana kau selalu tersenyum lembut padaku
Ah .. aku sangat merindukan senyuman itu
Bagaimana kau selalu membuatku cemburu
Aku selalu tertawa mengingatnya
Bagaimana kau selalu melindungiku
Terima kasih kau jadi ksatria berkuda putihku
Bagaimana kau menggenggam erat tanganku saat aku berteriak dan mengangis di hadapanmu
Sungguh itu membuatku merasa jauh lebih hangat
Bagaimana kau selalu membuatku tertawa
Sungguh itu yg tak pernah bisa ku lupa
Bagaimana kau selalu berbicara padaku
Aku sangat ingin mendengar suaramu lagi
Saat mengingat bagaimana kita duduk bersama
Dadaku begitu miris mengingat bahwa itu telah berlalu
Kau lembaran yg tak pernah usang
Yang tertata rapi
Menjadi satu bagian cerita hidupku
Cerita yg tak akan pernah ada habisnya
Andai tuhan mengijinkan
Aku ingin
Sangat ingin
Menyentuhmu satu kali lagi saja
Sekedar mengucapkan kata yang hilang
Kata yg tak pernah ku ucapkan saat masih bersamamu
Kata yg sirna tertiup angin
Bersama setiap kelopak mawar merah
Yang menjadi doa kita dulu
"Terima Kasih"
0 komentar:
Posting Komentar